Airmata Terakhir

Airmata Terakhir
"Hidupkan hati dengan ilmu...........Suburkan iman dengan amal"

Wednesday, July 6, 2011

Sepi tanpa cintaMu....

Perasaan kesepian datang kepada sesiapapun sebagai satu krisis perubahan yang tiba-tiba, misalnya akibat perceraian atau kematian seseorang yang amat dicintai atau bahkan seseorang yang hidup dalam perkawinan juga boleh dilanda kesepian kerana ditinggalkan suami untuk tempoh yang agak lama. Dewasa ini kehidupan manusia mudah sangat tertekan  dan kekadang kesepian berlaku ditengah kemajuan teknologi dan masyarakat semakin individualistik. Satu keluarga yang berkumpul makan malam tidak lagi kelihatan mesra sesama ahli keluarga bahkan masing-masing lenyap  dalam kesibukan individualistik. Inilah yang menimbulkan rasa kesepian di kalangan manusia ditengah kehidupan berkemajuan teknologi.

Seringkali kehidupan setiap individu dan ahli keluarga mengalami kerugian dalam tidak sedar atau separa sedar seterusnya terpaksa menghadapi kehilangan keintiman yang mengundang pelbagai gejala gangguan kesihatan fizikal dan mental. Contohnya gejala sakit kepala yang kerap, darah tinggi, tekanan emosi, mudah marah dan mudah tersinggung bahkan gangguan kejiwaan dan keinginan untuk mengakhiri hidup, dan lain-lainnya yang kita dapat lihat dan dengar dewasa ini. Akibatnya dapat kita lihat betapa kejatuhan nilai murni di kalangan manusia kini telah mengakibatkan beribu nyawa terpaksa dikorbankan dalam kemalangan-kemalangan yang tidak dijangka. Contohnya lagi, kes bunuh diri,bunuh bayi, perkosaan,rompakan dan pembunuhan yang sama sekali tidak mengendahkan nilai kemanusiaan yang wujud dalam diri setiap manusia. Bahkan boleh dikatakan nilai itu kian susut dan manusia sudah tidak kenal diri sendiri lagi.

Masyarakat berada dalam ketakutan dan kesepian. Mereka takut akan perasaan kehilangan dalam sesebuah hubungan peribadi, lebih-lebih lagi hubungan dengan orang yang dicintai. Ada tiga jenis kesepian yang mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, jenis kesepian umum. Kesepian umum dihadapi oleh sesiapa sahaja pada suatu saat tertentu atau waktu tertentu dan kemudian berlalu, misalnya kehilangan pekerjaan. Rasa kesepian karena kehilangan tempat bekerja, berkumpul dengan teman-teman satu pejabat, namun kesepian itu hilang setelah mendapat pekerjaan baru.
Kedua, Kesepian akibat kehilangan. Kesepian ini datangnya tiba-tiba, kehilangan orang yang dicintai karana kematian atau perceraian. Ianya bergantung pada individu itu sendiri dalam menangani masalah kesepian ini. Biasanya penglibatan aktif dalam aktiviti tertentu dapat menggantikan kesepian tadi, langsung mengubati luka yang mungkin ada selama kesepian itu berlangsung. Ketiga, kesepian yang kronik, hal ini timbul karena sebuah ekspektasi yang begitu besar terhadap keluarga, anak, pasangan atau orang yang dicintai namun telah apabila ternyata dikhianati, dikecewakan, sakiti, maka timbullah perasaan negatif akibat tidak adanya rasa percaya diri. Konflik diri yang mendalam ini menciptakan tekanan emosi jangka panjang sehingga menimbulkan kebimbangan terhadap diri sendiri dan tertekan yang boleh membuatkan hilangnya keinginan atau harapan untuk meneruskan hidup.

Lantas bagaimana cara mengatasi kesepian yang kronik ini? Meskipun kesepian bukanlah penyakit mental namun dapat ia memberi akibat yang buruk terhadap kesihatan jasmani mahupun emosi seseorang. Untuk mengatasinya masalah kesepian ini, maka hubungan relasi dengan Sang Khaliq adalah sangat penting. Semakin kukuh iman dan ketaqwaan seseorang kepada Allah maka kesepian tidak akan pernah hadir dalam dirinya. Dzikir adalah satu cara untuk mewujudkan hubungan komunikasi kita dengan Allah. Komunikasi yang harmonis melalui dzikir akan memberikan impak ketenangan hati sekaligus menghilangkan perasaan kesepian yang kronik. Komunikasi kita yang baik dengan Allah melalui dzikir secara terus menerus juga dapat membuatkan tubuh kita menjadi lebih sihat, lebih indah, lebih harmonis dan membahagiakan. Keluarga sakinah dapat dilaksanakan dengan adanya mawaddah warahmah sesama manusia. Oleh kerana itu, komunikasi yang terbangun dalam setiap anggota keluarga dapat melimpahkan kasih sayang Allah.
Sebagaimana Firman Allah.

'Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram' (QS. ar-Raad : 28)

No comments:

Post a Comment